Pendidikan Katolik memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak para generasi muda. Di Paroki Santo Petrus Kanisius Wonosari, upaya untuk merawat dan mengembangkan pendidikan Katolik dilakukan melalui sebuah forum diskusi yang dikenal sebagai “Sinode Pendidikan.” Sinode Pendidikan ini menjadi wadah bagi warga paroki, termasuk perwakilan dari berbagai Lingkungan, untuk secara bersama-sama membahas dan mencari solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah Katolik di wilayah tersebut.
Pada hari Minggu, 30 Juli 2023, Sinode Pendidikan digelar di Aula SMA Dominikus Wonosari. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya, yang difokuskan pada sosialisasi konsep dan tujuan dari Sinode Pendidikan. Dalam pertemuan kali ini, peserta diajak untuk berdiskusi dan merumuskan langkah konkret dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan.
Sinode Pendidikan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lingkungan yang ada di paroki tersebut. Setiap Lingkungan mengutus satu orang perwakilan yang sudah melalui proses sarasehan di wilayahnya masing-masing. Keterlibatan warga Paroki secara aktif dalam sinode ini menunjukkan keseriusan dan komitmen untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik dalam merawat dan mengembangkan pendidikan Katolik di wilayah setempat.
Pukul 09.30 WIB, acara Sinode Pendidikan dimulai dengan doa bersama, memohon petunjuk dan anugerah Tuhan dalam proses diskusi dan pemikiran. Bapak Yohanes Nugroho, seorang tokoh pendidikan Katolik yang berpengalaman, menjadi pemimpin acara tersebut. Beliau membuka diskusi dengan mengingatkan peserta tentang pentingnya pendidikan Katolik dalam membentuk generasi penerus yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
Diskusi pertama berkaitan dengan kekuatan internal yang dimiliki oleh sistem pendidikan Katolik di wilayah Paroki Santo Petrus Kanisius Wonosari. Para peserta dengan antusias memaparkan berbagai hal positif yang mereka identifikasi, seperti atmosfer religius yang kuat, pendidik yang berdedikasi tinggi, dan partisipasi aktif dari para orangtua dalam mendukung proses pendidikan anak-anak mereka.
Setelah itu, diskusi dilanjutkan dengan mengidentifikasi kesempatan yang ada dari aspek eksternal. Para peserta menyadari bahwa dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, tantangan selalu ada. Namun, mereka juga melihat beragam kesempatan, seperti bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah, serta kerjasama yang lebih erat dengan komunitas lokal dan dunia usaha.
Menghadapi pertanyaan selanjutnya tentang harapan ke depan, suasana semakin antusias. Setiap peserta berbagi visi mereka tentang bagaimana idealnya masa depan pendidikan Katolik di Paroki Santo Petrus Kanisius. Beberapa harapan yang muncul adalah peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah, penerapan kurikulum yang lebih holistik dan berbasis karakter, serta pelatihan pendidik untuk terus meningkatkan kompetensinya.
Tidak kalah penting adalah diskusi mengenai hasil yang diinginkan dari proses sinode ini. Para peserta sepakat bahwa sinode ini haruslah menghasilkan rencana aksi konkret yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Katolik. Rencana aksi tersebut meliputi langkah-langkah pendekatan komprehensif dan sistematis untuk merawat serta mengembangkan pendidikan Katolik secara berkesinambungan.
Pada akhir acara, Bapak Yohanes Nugroho menyimpulkan diskusi dan apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan kepada para peserta yang telah berkontribusi aktif dalam sinode ini. Beliau menyatakan bahwa sinode ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam membangun kerjasama yang lebih erat di antara warga paroki dalam meningkatkan pendidikan Katolik. Melalui sinode ini, diharapkan akan tercipta sebuah semangat kolektif yang kuat untuk mewujudkan visi pendidikan Katolik yang lebih baik dan berkualitas.
Dengan semangat penuh, para peserta meninggalkan aula SMA Dominikus Wonosari dengan keyakinan bahwa melalui Sinode Pendidikan, perjalanan panjang menuju masa depan yang gemilang bagi pendidikan Katolik di Paroki Santo Petrus Kanisius Wonosari akan menjadi nyata. Kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk para orangtua, guru, dan Paroki, akan menjadi kunci keberhasilan dalam merawat dan mengembangkan pendidikan Katolik yang lebih baik untuk generasi penerus bangsa.
Salam Veritas!