Jumat, 23 Agustus 2024 SMA Dominikus Wonosari secara serentak melaksanakan kegiatan “ Gerakan Aksi Bergizi”. Kegiatan ini terlaksana berdasarkan instruksi dari Pemerintah Daerah dan Kementerian Kesehatan guna mengingat pentingnya makanan bergizi bagi kesehatan khususnya di kalangan remaja dan juga mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan angka stanting. Selain itu karena rendahnya kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah ( TTD ) bagi siswa putri, maka Kementerian Kesehatan dan UNICEF menginisiasi kegiatan Aksi Bergizi di sekolah dengan tiga intervensi utama yaitu :
- Sarapan dan minum tablet tambah darah bersama di sekolah/madrasah setiap minggu,
- Edukasi gizi dengan tujuan mempromosikan asupan makanan yang sehat dan aktivitas fisik,
- Komunikasi untuk perubahan perilaku.
Kementerian kesehatan telah mengadakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi pada tahun 2022 yang diikuti 6.420 sekolah di seluruh Indonesia dan mendapat dukungan dari lintas sektor di tingkat pusat dan daerah.Kegiatan ini diharapkan dapat terlaskana secara berkesinambungan di sekolah sebagai uapaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan remaja khususnya tentang pentingnya aktivitas, gizi remaja, serta mencegah enemia pada remaja putri, sehingga mendukung pecegahan stunting nasional.
Tujuan umum dari Gerakan Aksi Bergizi ini adalah meningkatkan perilaku siswa tentang minum Tablet Tambah Darah secara rutin, pentingnya sarapan sehat dan aktivitas fisik. Lalu untuk tujuan khusus dari kegiatan ini ada 3 :
- Meningkatkan Literasi warga sekolah tentang pentingnya Aksi Bergizi bagi remaja.
- Meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam rangka penyelenggaraan Aksi Bergizi di Sekolah.
- Meningkatkan partisipasi aktif warga sekolah dalam mendukung Aksi Bergizi di Sekolah.
Gerakan aksi bergizi di SMA Dominikus diawali dengan kegiatan rutin yaitu spirit morning. Kemudian dilanjutkan dengan senam bersama yang dikoordinir oleh guru penjasorkes Bapak Wiwin Darwin, S.Pd. Setelah itu sarapan bersama di aula diikuti semua Bapak Ibu Guru dan Karyawan serta para siswa. Lalu ada juga sesi pengenalan tentang aplikasi mobsreen penjarkes oleh anggota OSIS yaitu Andreas Kasusanto Pribadi dan Alfonsus Okta Dwi Raditya. Berikutnya ada edukasi kesehatan yang disampaikan oleh Ibu Angela Nindi Jenica, S.Pd.
Dengan adanya kegiatan ini khususnya para siswa dapat meningkatkan pengetahuan khusus tentang kesehatan. Dalam edukasi kesehatan hari ini dijelaskan juga tentang dampak stunting yang mungkin masih banyak belum diketahui. Dampak stunting dijelaskan sebagai berikut :
Individu :
- Penurunan kecerdasan
- Mudah sakit-sakitan
- Produktivitas rendah
- Risiko lebih tinggi penyakit kronis
Bangsa :
- Menurunkan GDP 2-3% ~US$ 27 M
- IQ Indonesia peringkat 130 dunia
- Skor PISA (kemampuan matematika, membaca, dan sains) Indonesia peringkat ke-74 dari 79 negara
Problem kesehatan lain yang juga harus diatasi adalah anemia pada wanita. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Anemia pada anak usia 5-14 tahun (26,8%) dan usia 15-24 tahun (32%). Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Berdasarkan evaluasi Program Aksi Bergizi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) pada remaja yang dilakukan di 30 seko-lah di Klaten dan 30 sekolah di Lombok Barat (540 siswa), didapa- tkan hasil (1) Peningkatan pengetahuan mengenai gizi sebelum dan sesudah intervensi; (2) Peningkatan proporsi semua remaja memiliki sikap positif terhadap TTD dan rematri yang mengonsumsi TTD setiap minggu; (3) Peningkatan remaja yang melakukan aktivitas fisik 60 menit/hari dan mengonsumsi buah dan sayur setelah dilakukan intervensi; serta (4) Proporsi remaja putri yang mengonsumsi TTD mingguan 12 kali lebih mungkin naik setelah intervensi.
Dengan kegiatan hari ini kami semua semakin tahu tidak hanya ilmu akademis yang dibutuhkan bagi kemajuan negara kita. Kesehatan jasmani sungguh sangat diperlukan dalam mendukung Indonesia semakin maju dan berkembang. Untuk mewujudkan hal tersebut khususnya di sekolah Dominikan ini maka harus memiliki semangat studi dan menghidupi visi “ Menjadi Pribadi Pembelajar dan Cinta Kebanaran”. Agar semangat untuk belajar terus menerus tetap dihidupi dan dilaksanakan, sehingga tanpa disadari juga ikut mendukung kemajuan pemerintah Indonesia. Semoga kegiatan ini bisa berjalan rutin sehingga harapan bangsa dapat terwujud.
Salam Veritas… Salam Veritas Semangat Perubahan Semua untuk Tuhan.
informasi membantu
informasi berguna